Assalamualaikum Wr. Wb.
Kami dari Kelas XI Teknik Komputer Jaringan 1.
Nama Anggota Kelompok :
1. Luki Indriasih
2. Nur Oktaviani
3. Putri Risma Nurafifiah
4. Sinta Widi Rahayu
5. Sri Utami Nur Azizah
A. Pendahuluan
Kali ini kami akan sharing tentang pengertian, fungsi, kelebihan ,kekurangan, dan cara kerja dari DHCP ( Dynamic
Host Configuration Protocol ) .Semoga Bermanfaat.
B. Maksud dan Tujuan.
Menuntaskan tugas yang di berikan oleh Bapak Aris Triyono,S.pd
C. Latar Belakang.
Adanya tugas Administrasi Sistem Jaringan oleh Bapak Aris Triyono,S.pd
D. Pembahasan
1. PENGERTIAN DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
2. Fungsi DHCP
a. DHCP memiliki fungsi utama
mendistribusikan IP Address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung
dengan jaringan komputer.
b. DHCP akan memberikan kemudahan
bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer, karena
alokasi IP Address dapat di tentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja.
c. DHCP server selain bisa
memberikan IP Address secara dinamik atau otomatis , juga bisa memberikan IP
Address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer.
d. DHCP memberikan kemudahan dalam
proses komunikasi data antar komputer .
3. PERBEDAAN IP DINAMIC dan IP STATIC
IP
address singkatan dari internet protocol address adalah alamat yang ditentukan
untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lain. IP address
mempunyai dua versi yaitu IP versi 4 atau biasa disingkat ipv4 dan IP versi 6
atau biasa disingkat ipv6. Berdasarkan penomeran IP address dibagi menjadi dua
cara penomeran yaitu:
1. IP
Static
IP Static adalah ip yang ditetapkan secara manual dan
tidak akan berubah-ubah, serta diubah oleh admin. IP statis biasa dipakai
pada jaringan lokal, IP statis ini biasa disetting pada router agar supaya
mudah dikenali dan mudah di ingat. IP statis ini masih banyak digunakan oleh
ISP.
=> Kelebihan IP Address Static :
1. Admin dapat mengontrol setiap host pada jaringan
karena telah mengetahui alamat IP masing masing host dengan begitu penanganan
terhadap ganguan jaringan pada host atau pun pada jaringannya akan lebih cepat
karena admin telah memiliki alamat IP setiap host sehingga akan lebih cepat
dalam menangani ganguan baik secara fisik atau non fisik.
2. Saat melakukan sharing data admin dapat memetakan host mana yang berhak dan
tidak berhak mendapat data yang dishare.
3. Dengan teknik penomeran IP Static akan memperkecil resiko
kesalahan dalam mentransfer data atau sharing data.
4. Management alamat IP dapat dilakukan dengan lebih mudah.
5. IP Address Statis lebih dapat
diandalkan untuk Voice Over Internet Protocol (VOIP)
=>Kekurangan IP Address Static:
1. Penggunaan penomeran IP Address Statis akan merepotkan
jika diterapkan pada jaringan besar misalnya melibatkan hingga 100 host atau
lebih, karena admin harus memberikan satu persatu alamat IP pada host tersebut.
2. Penerapan penggunaan Ip Address Statis terbatas pada
beberapa komputer saja dan biasanya hanya diterapkan pada
jaringan LAN saja.
2. IP
Dinamic
IP dinamic adalah IP yang tidak tetap bisa berubah
ubah sesuai dengan masa peminjamannya. IP dinamic ini didapatkan dari
router menggunakan DHCP server. IP dinamic adalah IP yang dipinjamkan kepada
komputer agar terhubung dengan internet. IP dinamic ini mempunyai batasan waktu
dan batasan IP address. Jadi dirouter itu mempunyai DHCP server yang menyewakan
IP address kepada client yang ingin terhubung dengan internet dan waktu sewanya
pun suda di tentukan oleh pihak admin yang mengelola jaringan. Sedangkan IP
address yang disewakan mempunyai batasan yang sudah ditentukan oleh DHCP
server, contoh IP yang disewakan adalah 192.168.1.21 sampai 192.168.1.30
berarti client yang bisa terhubung hanya 10 client. Jadi yang dimaksud IP
dinamic itu 192.168.1.21 - 192.168.1.30, jika masa peminjaman
ip 192.168.1.21 sudah berakhir maka client akan meminta IP baru
seperti 192.168.1.22 dan kalau IP address tersebut telah terpakai semua
maka client tersebut tidak akan mendapat IP baru dan tidak terhubung ke
internet.
=>Kelebihan IP Address Dynamic :
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain
atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan
konfigurasi lain.
2. Karena penomeran bersifat dynamic maka DHCP memungkinkan
suatu client menggunakan alamat IP yang tidak bisa dipakai oleh client yang
lain.
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat
IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
4. IP address dynamic biasanya diterapkan pada jaringan
besar yang memiliki banyak host misalnya jaringan yang memiliki lebih dari 100
host.
5. Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
6. Mencegah terjadinya IP conflict.
7. Penomoran IP address dynamic biasanya diterapkan
pada jaringan hotspot atau wireless.
=>Kekurangan IP
Address Dynamic :
1.Pada IP address dynamic penomoran di berikan oleh
server DHCP secara otomatis dan jika server mati maka semua client akan
disconnect dan tidak terhubung.
2.Jika terjadi ganguan pada jaringan, admin akan
kesulitan untuk mengidentifikasi ganguan tersebut.
3.Maintenance pada penomeran IP address dynamic lebih
sulit karena semua IP bersifat dinamis dan tidak tetap jadi bisa selalu berubah-ubah client.
4.Admin akan kesulitan dan akan memakan waktu lama untuk
melacak client yang melakukan pelanggaran otoritas karena admin tidak dapat
mengetahui persis para pemilik IP.
5.Untuk alasan keamanan jaringan IP address
dynamic harus memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena pemberian IP secara
otomatis dapat dimanfaatkan untuk melakukan tindakan melanggar otoritas.
4. Cara Kerja DHCP Server
DHCP menggunakan 4 tahapan proses
untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika client memiliki NIC lebih dari
satu dan perlu no IP lebih dari satu maka proses DHCP di jalankan untuk setiap
adaptor secar sendiri sendiri)
a. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server
(Broadcast mencari DHCP server)
b. IP Least offer
DHCP Server (bisa satu atau lebih
server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP,
memberikan penawaran ke client tersebut.
c. IP Lease selection
Client memilih penawaran DHCP Server
yang pertama di terima dan kembali melakukan broadcast dengan message
menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server .
d. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan
jawaban dengan sebuah ACKowledgment. Kemudian client melakukan
inisialisasi dengan mengikat (binding )nomor IP tersebut dan client
dapat bekerja padajaringan tersebut.Sedangkan DHCP Server yang lain
menarik tawarannya kembali.
=>Kelebihan DHCP Server
a. Memudahkan dalam transfer data
kepada PC Client lain atau PC Server. DHCP menyediakan alamat alamat IP
Secara dinamis dan konfigurasi lain.
b. DHCP memungkinkan suatu client
menggunakan alamat IP yang tidak bisa di pakai oleh client yang lain.
c. DHCP memungkinkan suatu client
menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server,
d. Menghemat tenaga dan waktu dalam
pemberian IP.
e. Mencegah terjadinya IP Conflic
atau IP yang bernilai sama dalam satu Network.
=>Kekurangan DHCP Server
Semua pemberian IP bergantung pada
server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconect
dan saling tidak terhubung.
E. Penutup
Sekian yang kami tuliskan semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
F. Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik
0 komentar:
Posting Komentar